Semua masalah pasti ada jalan keluarnya..
Seperti semua game pasti ada penyelesaiannya..
Seperti semua soal tes pasti ada jawabannya..
Siapa yang paling tau jawaban dari soal2 tes?
Yang bikin soal tentunya..
Dan siapa yang paling tau ttg penyelesaian dlm game?
Yang bikin game itu tentunya..
Jadi siapa yang paling tau ttg jalan keluar dari setiap masalah dlm kehidupan?
Yang bikin kehidupan tentunya..
.
.
.
.
hehe,, bahasa gw rada2 norak ga?
-SemogaMembantu-
Friday, September 28, 2007
maaf ya.. (?)
Kalau dulu, banyak lagu2 yang menyatakan betapa sulitnya mengucap maaf,
kyk "Sorry Seems to be The Hardest Word" nya Blue & Elton John, atau "Hard to Say I'm Sorry" nya Az Yet.. Gw menandakan fenomena ini sebagai tanda betapa besarnya ego orang2 itu,, kayaknya kalau minta maaf tu jatoh banget harga dirinya.. Ga bagus sih.. Kalau memang salah, yah minta maaf lah, dan berusaha jangan diulangi lagi.. Try to regain people's trust.
Tapi kalau sekarang sekarang kyknya udah bergeser yah? kok kayaknya gampang banget yang ngucapin maaf,, entah trend baru atau apa, tapi gw termasuk orang yang merasa terganggu dengan kecenderungan ini..
Kayaknya sekarang kata "maaf" udah berganti fungsi, bukan lagi untuk minta "maaf", dalam artian menyesal telah berbuat sesuatu yang dianggap salah, yang berarti, yang mengucapkan tentunya sudah tau dia salah apa, tapi...
Sekarang kayaknya fungsi kata "maaf" adalah sebagai "penangkal marah", yang diucapkan sekedar untuk menghindari tanggung jawab dari perbuatannya, menghindari kemarahan lawan bicaranya. Kadang yang mengucapkan kadang tidak tahu dia salah apa.
Ini mengganggu lho, sangat mengganggu..
"Yah,, marah ya? Maaf deh..."
Gampang sekali ya mengucap maaf,. tapi tau ga kenapa mesti minta maaf?
Kalau ga tau kan sama aja boong, orang itu akan mengulangi lagi perbuatannya, dan kemungkinan besar akan meminta maaf lagi, dan lalu mengulangi lagi perbuatannya, lalu meminta maaf lagi,, begitu terus.. Rekursif, infinite loop.. :)
Coba tolong dipikir dulu sebelum bicara.
Perkataan itu kan salah satu media komunikasi antar manusia yang paling dimengerti.
Perkataanmu mencerminkan perasaanmu.
Apa yang lo bilang, itu yang gw percaya.
Kalau Anda sering tidak bersungguh2 dalam mengucapkan kata2 Anda, hati2, bisa jadi nanti orang-orang sekitara Anda akan kehilangan kesabaran dan kepercayaannya terhadap Anda.
Please, pikir dulu sebelum ngomong, jangan ngomong dulu baru mikir,,
Ga semua proses bisa di-reverse, ini kehidupan nyata..
Kalau orang udah sakit hati, udah panjang urusannya..
Kata "maaf" bukan berarti fungsi "undo" dalam suatu aplikasi komputer,
"Maaf" itu mungkin seperti fungsi "Eraser" dalam aplikasi Adobe Photoshop ™
menghapus kesalahan, tapi prosesnya tercatat dalam "History",
bukan seperti proses "Undo" yang menghilangkan "History" sebuah kesalahan..
Ngerti kan?
-hehe, gini deh anak yang gaulnya sama komputer, lagi berusaha ngejelasin maksudnya.. :D-
Jadi, mumpung akan datang "Hari Maaf Sedunia", a.k.a Hari Lebaran,, coba mulai tahun ini diresapi kata2 maafnya. Jangan mengucap "maaf" sekedar basa-basi lebaran, sekedar "mengejar setoran",,
Hhh,, cobalah mulai berhati-hati dalam berucap, kita sama-sama belajar nih, merombak sistem kita agar terbiasa berpikir dulu sebelum bertindak dan berucap, agar bisa mempertanggungjawabkan semua tindakan dan ucapan kita, agar kita menghindari penyesalan dan menghindari menyakiti hati orang lain.. Sehingga kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi,, Semoga niat baik ini disertai dengan bantuan, petunjuk, dan ridho Tuhan Yang Maha Esa, (terima kasih Tuhan), Amin...
-Ayo,BenahiDiri!-
ps: coba hitung berapa pasang tanda kutip (" ") yang gw pake di posting ini,, hehe :D
kyk "Sorry Seems to be The Hardest Word" nya Blue & Elton John, atau "Hard to Say I'm Sorry" nya Az Yet.. Gw menandakan fenomena ini sebagai tanda betapa besarnya ego orang2 itu,, kayaknya kalau minta maaf tu jatoh banget harga dirinya.. Ga bagus sih.. Kalau memang salah, yah minta maaf lah, dan berusaha jangan diulangi lagi.. Try to regain people's trust.
Tapi kalau sekarang sekarang kyknya udah bergeser yah? kok kayaknya gampang banget yang ngucapin maaf,, entah trend baru atau apa, tapi gw termasuk orang yang merasa terganggu dengan kecenderungan ini..
Kayaknya sekarang kata "maaf" udah berganti fungsi, bukan lagi untuk minta "maaf", dalam artian menyesal telah berbuat sesuatu yang dianggap salah, yang berarti, yang mengucapkan tentunya sudah tau dia salah apa, tapi...
Sekarang kayaknya fungsi kata "maaf" adalah sebagai "penangkal marah", yang diucapkan sekedar untuk menghindari tanggung jawab dari perbuatannya, menghindari kemarahan lawan bicaranya. Kadang yang mengucapkan kadang tidak tahu dia salah apa.
Ini mengganggu lho, sangat mengganggu..
"Yah,, marah ya? Maaf deh..."
Gampang sekali ya mengucap maaf,. tapi tau ga kenapa mesti minta maaf?
Kalau ga tau kan sama aja boong, orang itu akan mengulangi lagi perbuatannya, dan kemungkinan besar akan meminta maaf lagi, dan lalu mengulangi lagi perbuatannya, lalu meminta maaf lagi,, begitu terus.. Rekursif, infinite loop.. :)
Coba tolong dipikir dulu sebelum bicara.
Perkataan itu kan salah satu media komunikasi antar manusia yang paling dimengerti.
Perkataanmu mencerminkan perasaanmu.
Apa yang lo bilang, itu yang gw percaya.
Kalau Anda sering tidak bersungguh2 dalam mengucapkan kata2 Anda, hati2, bisa jadi nanti orang-orang sekitara Anda akan kehilangan kesabaran dan kepercayaannya terhadap Anda.
Please, pikir dulu sebelum ngomong, jangan ngomong dulu baru mikir,,
Ga semua proses bisa di-reverse, ini kehidupan nyata..
Kalau orang udah sakit hati, udah panjang urusannya..
Kata "maaf" bukan berarti fungsi "undo" dalam suatu aplikasi komputer,
"Maaf" itu mungkin seperti fungsi "Eraser" dalam aplikasi Adobe Photoshop ™
menghapus kesalahan, tapi prosesnya tercatat dalam "History",
bukan seperti proses "Undo" yang menghilangkan "History" sebuah kesalahan..
Ngerti kan?
-hehe, gini deh anak yang gaulnya sama komputer, lagi berusaha ngejelasin maksudnya.. :D-
Jadi, mumpung akan datang "Hari Maaf Sedunia", a.k.a Hari Lebaran,, coba mulai tahun ini diresapi kata2 maafnya. Jangan mengucap "maaf" sekedar basa-basi lebaran, sekedar "mengejar setoran",,
Hhh,, cobalah mulai berhati-hati dalam berucap, kita sama-sama belajar nih, merombak sistem kita agar terbiasa berpikir dulu sebelum bertindak dan berucap, agar bisa mempertanggungjawabkan semua tindakan dan ucapan kita, agar kita menghindari penyesalan dan menghindari menyakiti hati orang lain.. Sehingga kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi,, Semoga niat baik ini disertai dengan bantuan, petunjuk, dan ridho Tuhan Yang Maha Esa, (terima kasih Tuhan), Amin...
-Ayo,BenahiDiri!-
ps: coba hitung berapa pasang tanda kutip (" ") yang gw pake di posting ini,, hehe :D
Thursday, September 27, 2007
sedikit merenung..
Kadang suka lucu ya,, seberapapun dewasanya lo,
dimata orang tua, lo tetep aja anaknya.
lo tetep aja seseorang yang lebih muda puluhan tahun,
lo tetep aja orang yang pernah pipis dicelana,
yang pernah diajarin megang sendok & garpu,
yang pernah dimandiin, walau susahnya minta ampun..
mungkin untuk orang tua sendiri agak aneh ya,
ngilat si anak itu, yang dulu diajarin ngeja A-B-C,
sekarang baca buku setebel2 ganjelan kursi..
si anak itu, yang dulu nulis "pizzang" dengan maksud nulis "pisang",
sekarang nulis2 makalah ratusan halaman..
si anak itu, yang dulu diajak belajar nyetir2an mobil sambil dipangku,
sekarang udah bisa nginjek gas & remnya sendiri..
hhh.. kadang suka kesel juga sih,
sebagai orang biasa, gw suka kesel kalo pendapat gw mulai "ga dianggep",
kalo dipaksa nelen kata2 gw sendiri,
kalo mereka mulai sedikit memaksakan kehendaknya..
he, tapi gw ngerti kok, deep down, they only want to protect me from any harm.
they'd been living in this life way earlier than me.
maybe they don't want me to fell the way they did.
yet, hey, sometimes a person need to fall down to get up, right?
-...-
dimata orang tua, lo tetep aja anaknya.
lo tetep aja seseorang yang lebih muda puluhan tahun,
lo tetep aja orang yang pernah pipis dicelana,
yang pernah diajarin megang sendok & garpu,
yang pernah dimandiin, walau susahnya minta ampun..
mungkin untuk orang tua sendiri agak aneh ya,
ngilat si anak itu, yang dulu diajarin ngeja A-B-C,
sekarang baca buku setebel2 ganjelan kursi..
si anak itu, yang dulu nulis "pizzang" dengan maksud nulis "pisang",
sekarang nulis2 makalah ratusan halaman..
si anak itu, yang dulu diajak belajar nyetir2an mobil sambil dipangku,
sekarang udah bisa nginjek gas & remnya sendiri..
hhh.. kadang suka kesel juga sih,
sebagai orang biasa, gw suka kesel kalo pendapat gw mulai "ga dianggep",
kalo dipaksa nelen kata2 gw sendiri,
kalo mereka mulai sedikit memaksakan kehendaknya..
he, tapi gw ngerti kok, deep down, they only want to protect me from any harm.
they'd been living in this life way earlier than me.
maybe they don't want me to fell the way they did.
yet, hey, sometimes a person need to fall down to get up, right?
-...-
Tuesday, September 25, 2007
Tahu gak kenapa gw marah?
Emang gampang sih ngomong maaf,,
tapi,
tau gak alasan kenapa gw marah?
Kalau ngomong maaf tapi ga tau alasannya kan sama aja boong..
Gw marah, yah, mungkin sedikit kesel karena...
lo menganggap enteng hal yang gw anggap berat,,
lo menganggapi dengan canda, hal yang gw anggap serius,,
dan kadang itu memang lucu, tapi kalo keseringan kan jadi gak lucu..
hhh..
smg jangan keulang deh..
-huah-
tapi,
tau gak alasan kenapa gw marah?
Kalau ngomong maaf tapi ga tau alasannya kan sama aja boong..
Gw marah, yah, mungkin sedikit kesel karena...
lo menganggap enteng hal yang gw anggap berat,,
lo menganggapi dengan canda, hal yang gw anggap serius,,
dan kadang itu memang lucu, tapi kalo keseringan kan jadi gak lucu..
hhh..
smg jangan keulang deh..
-huah-
Monday, September 17, 2007
For some cases, we're ALLOWED to choose again..
Kadang kita suka salah kaprah tentang prinsip kita sendiri..
Kita berprinsip untuk menjalani semua yang telah kita pilih dengan sebaik-baiknya..
Tapi kadang, kita tidak merasa nyaman dengan pilihan kita, atau sepanjang perjalanan, ada yang berubah dan pilihan itu tidak lagi menjadi pilihan yang terbaik..
Kalau sudah begitu, mau apa?
Mau terus menjalani prinsip kita u/ menjalani yang telah kita pilih walaupun itu ga bagus?
Atau mau kembali lagi ke dasar, dan memilih lagi yang terbaik, yang kita tahu ada di luar sana?
Kadang kita suka terpaku pada statement "yang kita punya sudah yang terbaik", atau "kalau setiap kali ada yang lebih bagus kita berpaling, ga akan ada habisnya"..
Mmm.. bener sih statement nya, tapi itu kan tergantung situasi & kondisi juga..
Untuk beberapa hal, memang perlu kita bersikeras untuk "menelan mentah-mentah" kepahitan2 yang ada, karena kita udah tau pasti, walaupun pahit, tapi itu yang paling bener, yang paling baik buat kita.. Udah ada bukti otentik dan jaminannya.. Dan sampai sekarang gw ga nemu hal lain yang bisa dijadiin pegangan, yang worth to haggle, selain agama..
Tapi kebanyakan hal dalam hidup kan ga pasti,, dan kita berhak menjalani hidup kita dengan senyaman mungkin. Dan itu kembali ke diri kita masing-masing;
Apakah pilihan2 dalam hidup kita, membuat hidup ini makin nyaman?
Atau malah bikin resah, gelisah, dan gundah gulana? :)
-YourLife,YourChoice-
Kita berprinsip untuk menjalani semua yang telah kita pilih dengan sebaik-baiknya..
Tapi kadang, kita tidak merasa nyaman dengan pilihan kita, atau sepanjang perjalanan, ada yang berubah dan pilihan itu tidak lagi menjadi pilihan yang terbaik..
Kalau sudah begitu, mau apa?
Mau terus menjalani prinsip kita u/ menjalani yang telah kita pilih walaupun itu ga bagus?
Atau mau kembali lagi ke dasar, dan memilih lagi yang terbaik, yang kita tahu ada di luar sana?
Kadang kita suka terpaku pada statement "yang kita punya sudah yang terbaik", atau "kalau setiap kali ada yang lebih bagus kita berpaling, ga akan ada habisnya"..
Mmm.. bener sih statement nya, tapi itu kan tergantung situasi & kondisi juga..
Untuk beberapa hal, memang perlu kita bersikeras untuk "menelan mentah-mentah" kepahitan2 yang ada, karena kita udah tau pasti, walaupun pahit, tapi itu yang paling bener, yang paling baik buat kita.. Udah ada bukti otentik dan jaminannya.. Dan sampai sekarang gw ga nemu hal lain yang bisa dijadiin pegangan, yang worth to haggle, selain agama..
Tapi kebanyakan hal dalam hidup kan ga pasti,, dan kita berhak menjalani hidup kita dengan senyaman mungkin. Dan itu kembali ke diri kita masing-masing;
Apakah pilihan2 dalam hidup kita, membuat hidup ini makin nyaman?
Atau malah bikin resah, gelisah, dan gundah gulana? :)
-YourLife,YourChoice-
Sunday, September 09, 2007
Tears Problem
Untuk orang2 yang deket sama gw, mungkin pernah melihat
gw mengeluarkan air mata di situasi yang bahkan sama sekali tidak sedih,
dan kebalikannya, tidak mengeluarkan air mata sama sekali
di situasi yang kebanyakan orang menganggap saat yang menyedihkan..
oh well, it's just me.. :D
bukan masalah emosi kok,
seringnya gw juga merasa sedih saat orang2 merasa sedih,
dan merasa senang saat orang2 senang.
I'm just having a little tears problem.
Yup, seringnya air mata gw keluar saat emosi gw berubah,
tapi seringnya justru pas berubah jadi seneng atau seru.. haha..
Orang2 yang deket sama gw mungkin pernah menemukan situasi
dimana gw seperti menangis saat menceritakan sesuatu yang seru atau menyenangkan,, yah. itu kejadian yang paling sering gw temukan
di kehidupan sehari-hari gw menyangkut masalah air mata ini.
Kenapa bisa begitu?
Well, i've never seen any professional regarding my issue cause i haven't thought it's necessary, i mean, i still could live with it..
Tapi sekedar menerka2,
mungkin masalahnya karena gw dulu suka memendam perasaan.
Gw selalu menekan perasaan gw supaya ga keliatan di mata orang lain.
I don't know why, but at that time, i felt it was the right thing to do for me.
Maybe i felt more secure with not letting anyone know how i truly feel.
Maybe i just don't want people to see me crack up and see my weaknesses.
It's not right, i know , don't try this at home kids. :D
I'm trying not to do that again now, but it takes time to change a habit.
Oh iya, lanjut, karena gw suka memendam perasaan di waktu gw sewajarnya mengeluarkannya, kayaknya perasaan itu muncul dalam bentuk airmata di lain waktu.
Air mata gw suka keluar sendiri pas gw lagi seru2nya cerita ttg sebuah film, misalnya. It bothered me at first, explaining to everybody who ask "kok nangis sih?", usually i answered "tau ni, emang suka keluar air mata gw".. haha.. Tmen2 sih biasanya ga ambil pusing, tapi kalo ketemu orang baru, suka capek aja ngejelasin lagi. :)
Yah, sekian sekilas tentang saya,
sampai ketemu di lain waktu :D
-- gantung ga cerita gw?, hehe ---
-Ciao-
gw mengeluarkan air mata di situasi yang bahkan sama sekali tidak sedih,
dan kebalikannya, tidak mengeluarkan air mata sama sekali
di situasi yang kebanyakan orang menganggap saat yang menyedihkan..
oh well, it's just me.. :D
bukan masalah emosi kok,
seringnya gw juga merasa sedih saat orang2 merasa sedih,
dan merasa senang saat orang2 senang.
I'm just having a little tears problem.
Yup, seringnya air mata gw keluar saat emosi gw berubah,
tapi seringnya justru pas berubah jadi seneng atau seru.. haha..
Orang2 yang deket sama gw mungkin pernah menemukan situasi
dimana gw seperti menangis saat menceritakan sesuatu yang seru atau menyenangkan,, yah. itu kejadian yang paling sering gw temukan
di kehidupan sehari-hari gw menyangkut masalah air mata ini.
Kenapa bisa begitu?
Well, i've never seen any professional regarding my issue cause i haven't thought it's necessary, i mean, i still could live with it..
Tapi sekedar menerka2,
mungkin masalahnya karena gw dulu suka memendam perasaan.
Gw selalu menekan perasaan gw supaya ga keliatan di mata orang lain.
I don't know why, but at that time, i felt it was the right thing to do for me.
Maybe i felt more secure with not letting anyone know how i truly feel.
Maybe i just don't want people to see me crack up and see my weaknesses.
It's not right, i know , don't try this at home kids. :D
I'm trying not to do that again now, but it takes time to change a habit.
Oh iya, lanjut, karena gw suka memendam perasaan di waktu gw sewajarnya mengeluarkannya, kayaknya perasaan itu muncul dalam bentuk airmata di lain waktu.
Air mata gw suka keluar sendiri pas gw lagi seru2nya cerita ttg sebuah film, misalnya. It bothered me at first, explaining to everybody who ask "kok nangis sih?", usually i answered "tau ni, emang suka keluar air mata gw".. haha.. Tmen2 sih biasanya ga ambil pusing, tapi kalo ketemu orang baru, suka capek aja ngejelasin lagi. :)
Yah, sekian sekilas tentang saya,
sampai ketemu di lain waktu :D
-- gantung ga cerita gw?, hehe ---
-Ciao-
Monday, September 03, 2007
emang kenapa sih kalau sendirian?
haha,, orang2 kok bingung banget ya kalau gw jalan2 sendirian..
Kayak kemarin, gw nonton Cintapuccino sendirian (entertaining movie, cute, except for Miller, :p). And I enjoyed it.
Tapi pas bonyok tau gw jalan sendirian aja, mrk syok + bingung2 gitu. Bokap ampe bilang "kurang kerjaan aja"
And I thought, hey, emang kenapa kalau jalan sendirian?
Bukan berarti gw menghindari ditemenin atau apa, i enjoy company,,
tapi kemaren gw emang pengen nonton tu film banget, penasaran,
so, intinya tujuan gw jalan kemaren adalah untuk "nonton",
kalau ada temen, tetep aja tujuannya "nonton".
Bottomline, ada or gada temen, gw akan tetep nonton, mengingat timingnya lagi pas bgt.
Dan gw ga mau timing gw yang pas bgt itu jadi buyar gara2 "ga ada yang nemenin", ngerti kan?
.
.
.
.
sialnya, ternyata ada tmen gw yang nganggur kemaren,,
tau gitu gw ajak aja kan, mana ngelewatin rumahnya lagi perginya.. haaa..
ya sudlah..
-HariYangLucu-
Kayak kemarin, gw nonton Cintapuccino sendirian (entertaining movie, cute, except for Miller, :p). And I enjoyed it.
Tapi pas bonyok tau gw jalan sendirian aja, mrk syok + bingung2 gitu. Bokap ampe bilang "kurang kerjaan aja"
And I thought, hey, emang kenapa kalau jalan sendirian?
Bukan berarti gw menghindari ditemenin atau apa, i enjoy company,,
tapi kemaren gw emang pengen nonton tu film banget, penasaran,
so, intinya tujuan gw jalan kemaren adalah untuk "nonton",
kalau ada temen, tetep aja tujuannya "nonton".
Bottomline, ada or gada temen, gw akan tetep nonton, mengingat timingnya lagi pas bgt.
Dan gw ga mau timing gw yang pas bgt itu jadi buyar gara2 "ga ada yang nemenin", ngerti kan?
.
.
.
.
sialnya, ternyata ada tmen gw yang nganggur kemaren,,
tau gitu gw ajak aja kan, mana ngelewatin rumahnya lagi perginya.. haaa..
ya sudlah..
-HariYangLucu-